Praktikum 3 : Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer

 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

 

Nama

:  Muhammad Adika Riswanda

NIM 

:  2011016210025

 

Judul Praktikum : Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer

  Hasil & Pembahasan Praktikum :

  Pada praktikum kali ini, praktikan diajarkan bagaimana cara untuk menggunakan service DHCP untuk memberikan IP address ke client, melakukan simulasi jaringan Client-Server, dan menghubungkan dua jaringan yang berbeda menggunakan router.

Prosedur Praktikum :

1.   Pada halaman Cisco Packet Tracer, buatlah desain yang memuat dua buah jaringan. Satu jaringan memiliki 1 switch, 1 server, dan 5 buah komputer/laptop. Letakkan 1 buah Router diantara 2 jaringan tersebut.


2.   Lalu hubungkan setiap perangkat yang ada menggunakan kabel tipe straight.


3.   Setelah itu atur IP address pada Server0, disini saya menggunakan IP address 10.10.10.1 dengan subnet 255.0.0.0, dan gateway 10.10.10.7.


4.   Selanjutnya kita akan mengatur service DHCP di Server0, yaitu dengan masuk ke tab Service, lalu pilih DHCP. Pertama nyalakan Service nya dengan mengklik button “On”, lalu atur gateway sama seperti sebelumnya yaitu 10.10.10.7. Untuk start IP address menggunakan 10.10.10.2 dengan subnet 255.0.0.0. Lalu max user kita set menjadi 5 saja karena device client hanya ada lima. Jika semua sudah diatur, klik save.


5.   Setelah itu kita atur IP pada PC0, dengan cara klik tab Desktop > IP Configuration, lalu pilih button DHCP, maka IP address, subnet, dan gateway dari PC0 akan terisi otomatis karena kita sudah mengatur DHCP service di Server0. Lakukan juga hal ini untuk semua device yang terhubung dengan Server0.


6.   Lalu kita coba lakukan tes ping untuk mengetahui apakah semua device pada jaringan 1 ini sudah terhubung semua, disini saya mencoba ping dari PC2 ke Server0. Caranya yaitu masuk ke Desktop > Command Prompt. Lalu ketikkan ping 10.10.10.1 (IP dari Server0) lalu tekan enter. Jika blok tulisan dibawahnya muncul Reply berarti kedua device sudah terhubung. Lakukan juga pada device lainnya untuk memastikan apakah semua device di jaringan 1 sudah terhubung.


7.   Setelah itu kita atur juga IP address untuk Server1, dengan IP 200.20.20.1 dengan subnet 255.255.255.0 dan gateway 200.20.20.7.


8.   Selanjutnya kita akan mengatur service DHCP di Server1, caranya sama dengan mengatur DHCP di Server0 yaitu dengan masuk ke tab Service, lalu pilih DHCP. Pertama nyalakan Service nya dengan mengklik button “On”, lalu atur gatewaynya yaitu 200.20.20.7. Untuk start IP address menggunakan 200.20.20.2 dengan subnet 255.255.255.0. Lalu max user kita set menjadi 5 saja karena device client hanya ada lima. Jika semua sudah diatur, klik save.


9.   Setelah itu kita atur IP pada PC3, dengan cara klik tab Desktop > IP Configuration, lalu pilih button DHCP, maka IP address, subnet, dan gateway dari PC0 akan terisi otomatis karena kita sudah mengatur DHCP service di Server1. Lakukan juga hal ini untuk semua device yang terhubung dengan Server1.


10.          Lalu kita coba lakukan tes ping untuk mengetahui apakah semua device pada jaringan 2 ini sudah terhubung semua, disini saya mencoba ping dari PC5 ke Server1. Caranya yaitu masuk ke Desktop > Command Prompt. Lalu ketikkan ping 200.20.20.1 (IP dari Server1) lalu tekan enter. Jika blok tulisan dibawahnya muncul Reply berarti kedua device sudah terhubung. Lakukan juga pada device lainnya untuk memastikan apakah semua device di jaringan 2 sudah terhubung.


11.          Jika semua device pada setiap jaringan sudah dipastikan terhubung dengan baik. Lalu kita akan menghubungkan kedua jaringan ini dengan cara mengatur router. Caranya yaitu klik Router lalu masuk ke Tab CLI, lalu ikuti perintah seperti gambar dibawah untuk mengatur routernya. Untuk bagian interface sesuaikan dengan port yang digunakan di router yang terhubung dengan jaringan 1, dan bagian IP address nya masukkan IP gateway dan subnet mask yang sama dengan Server0.


12.          Lakukan juga pengaturan router untuk jaringan 2. IP addressnya menggunakan IP gateway dan subnet mask yang sama dengan Server1.


13.          Terakhir, setelah router sudah diatur kita akan melakukan tes ping untuk mengetahui apakah kedua jaringan tersebut sudah terhubung. Disini saya akan menggunakan Laptop0 yang ada di jaringan 1 untuk melakukan ping ke PC3 di jaringan 2. Caranya yaitu dengan klik Laptop0, masuk ke tab Desktop > Command Prompt, lalu ketik ping 200.20.20.2 (IP PC3). Jika blok tulisan dibawahnya muncul Reply berarti kedua device sudah terhubung. Lakukan juga pada device lainnya untuk memastikan apakah semua device di kedua jaringan tersebut sudah terhubung.


 Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

1.     Masalah yang sering terjadi yaitu pada saat melakukan ping dari device di jaringan 1 ke jaringan 2, terkadang masih muncul tulisan Request timed out. Untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan pengecekan ulang pada seluruh device yang ada di bagian IP addressnya, apakah sudah tepat. Cek juga bagian gateway apakah sudah disesuaikan dengan routernya. Jika sudah coba lakukan juga Fast Forward Time karena router membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan masing-masing jaringan yang ada.

 Kesimpulan Percobaan :

Pengaturan service DHCP pada server dapat mempermudah pengisian IP address pada device client. Dengan begitu pengerjaan dalam pembuatan desain jaringan komputer akan semakin cepat dan efisien, tetapi dibutuhkan juga ketelitian praktikan dalam mengaturnya. Untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda, kita dapat menggunakan router dengan mengatur gatewaynya secara tepat.

 

Komentar