Prosedur Praktikum :
1. Pada
halaman kerja Cisco Packet Tracer, buatlah desain jaringan yang memuat dua
buah VLAN. Disini saya buat dua buah Lab, dimana dalam satu Lab terdapat 1
buah server dan 5 buah komputer/laptop. Letakkan satu buah switch dan
router diluar area VLAN tersebut.
2. Lalu
hubungkan masing-masing device menggunakan kabel tipe straight seperti gambar
dibawah ini. Untuk switch port Fa0/1-6 dihubungkan ke LAB A, dan port
Fa0/7-12 dihubungkan ke LAB B. Switch port Fa0/24 digunakan untuk
menghubungkan ke router dengan port Gig0/0.
3. Setelah
itu masuk ke pengaturan Switch, lalu buka Tab CLI. Disini kita akan menambahkan
jaringan vlan. Dimulai dengan mengetik #enable, lalu ketik #vlan
database untuk masuk ke menu database vlan. Setelah itu tambahkan VLAN
dengan mengetik #vlan [vlan id] name [nama vlan]. Disini saya menambahkan
2 buah VLAN dengan id 100 dan 200. Lalu ketikkan #exit.
4. Untuk
mengecek apakah VLAN sudah berhasil ditambahkan, ketik #sh vlan. Dapat
dilihat bahwa VLAN 100 (LabA) dan 200(LabB) sudah berhasil ditambahkan.
5. Selanjutnya
kita akan membuat kedua VLAN tersebut untuk masuk ke mode access. Pertama,
ketikkan #configure terminal > #interface range fa0/1-6 untuk
konfigurasi interface dari LabA yang terhubung melalui port Fa0/1-6. Lalu
ketik #switchport access vlan 100 > #exit. Lakukan juga untuk
port Fa0/7-12 yang terhubung ke VLAN 200 dengan cara yang sama.
6. Untuk
mengecek apakah kedua vlan tersebut sudah terpasang dengan port yang sesuai,
ketikkan #sh vlan lalu akan muncul listnya seperti gambar dibawah
ini.
7. Selanjutnya
kita akan melakukan konfigurasi IP address untuk server yang ada di setiap
VLAN. Masuk ke server yang diinginkan, klik tab Desktop > IP
Configuration. Untuk detailnya bisa dilihat pada gambar dibawah.
8. Setelah
IP address untuk setiap server sudah diatur, lalu nyalakan dan konfigurasi
service DHCP nya, dengan cara masuk ke tab Services > DHCP. Klik button “On”
untuk menyalakan service DHCP, lalu isikan bagian yang diperlukan seperti
gambar di bawah. Untuk max user saya isikan 5 karena hanya ada 5 client
dalam satu VLAN.
9. Setelah
itu kita atur IP pada setiap PC yang ada di kedua VLAN, dengan cara klik
tab Desktop > IP Configuration, lalu pilih button DHCP, maka IP address,
subnet, dan gateway dari PC akan terisi otomatis karena kita sudah mengatur
DHCP service pada server. Lakukan hal ini ke semua PC yang ada di kedua VLAN.
10.
Selanjutnya kita akan
melakukan konfigurasi pada router. Klik pada router lalu masuk ke tab CLI,
ketikkan >enable lalu masuk ke konfigurasi terminal dengan
mengetik #configure terminal. Disini kita akan melakukan enkapsulasi
antara VLAN dengan router, pertama ketikkan #interface gig0/0.100 > encapsulation
dot1q 100 > # ip
address 100.10.10.14 255.255.255.240 > #exit
untuk enkapsulasi VLAN 100 dengan router. Lakukan juga hal yang sama untuk VLAN
200, ip address dan subnet masknya disesuaikan dengan gateway pada server
di VLAN 200 seperti gambar dibawah. Jangan lupa untuk mengaktifkan port Gig0/0
dengan cara ketik #interface gig0/0 > #no shutdown.
11.
Setelah itu kita
masuk ke Switch kembali, disini kita akan mengubah mode port Fa0/24 yang
terhubung dengan router ke dalam mode trunk. Caranya yaitu masuk ke mode
CLI lalu ketikkan >enable lalu #configure terminal >
#interface fa0/24 > #switchport mode trunk > #exit.
12.
Kemudian kita akan
melakukan tes ping untuk mengetahui apakah semua device yang ada di kedua VLAN
sudah terhubung. Disini saya akan menggunakan PC3 yang ada di VLAN 100
untuk melakukan ping ke PC9 di VLAN 200. Caranya yaitu dengan klik PC3, masuk
ke tab Desktop > Command Prompt, lalu ketik ping 200.20.20.5 (IP PC9). Jika
blok tulisan dibawahnya muncul Reply berarti kedua device sudah terhubung.
Lakukan juga pada device lainnya untuk memastikan apakah semua device di kedua
VLAN tersebut sudah terhubung.
13.
Selanjutnya kita akan
memberikan layanan Web Server pada kedua VLAN. Caranya yaitu masuk ke Server,
lalu ke tab Services > HTTP. Pastikan service HTTP dan HTTPS dalam keadaan
On. Setelah itu tambahkan foto untuk ditampilkan pada halaman web dengan
cara klik Import, lalu cari gambar yang diinginkan.
14.
Buat juga sebuah file
html untuk membuat page yang memuat biodata diri dan foto. Caranya dengan
klik new file, lalu isikan dengan coding dengan bahasa HTML seperti gambar
di bawah ini. Lakukan juga hal yang sama untuk server satunya.
15.
Setelah selesai mengatur
tampilan untuk web servernya, kita akan mencoba mengaksesnya dari device client.
Pilih device client yang mana saja, lalu masuk ke tab Desktop > Web
Browser. Pada bagian URL, masukkan ip address dari server yang sudah kita
atur untuk memberikan layanan web server (disini saya menggunakan Server1),
lalu klik Go, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
16.
Selanjutnya untuk
mengakses halaman yang sudah kita buat, klik tulisan biru “Biodata” di
bagian Quick Links, maka akan muncul tampilan seperti di bawah. Lakukan
juga hal ini menggunakan client device lainnya untuk memastikan apakah
layanan web server sudah berjalan dengan baik.
|
Komentar
Posting Komentar