Praktikum 5 : Konfigurasi Web Server dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer

 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

 

Nama

:  Muhammad Adika Riswanda

NIM 

:  2011016210025

 

Judul Praktikum : Konfigurasi Web Server dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer

  Hasil & Pembahasan Praktikum :

   Pada praktikum kali ini, praktikan diajarkan untuk memberikan akses Web Server untuk suatu jaringan, serta membuat simulasi Virtual Local Area Network (VLAN) dan Web Server pada jaringan sederhana.

Prosedur Praktikum :

1.   Pada halaman kerja Cisco Packet Tracer, buatlah desain jaringan yang memuat dua buah VLAN. Disini saya buat dua buah Lab, dimana dalam satu Lab terdapat 1 buah server dan 5 buah komputer/laptop. Letakkan satu buah switch dan router diluar area VLAN tersebut.


2.   Lalu hubungkan masing-masing device menggunakan kabel tipe straight seperti gambar dibawah ini. Untuk switch port Fa0/1-6 dihubungkan ke LAB A, dan port Fa0/7-12 dihubungkan ke LAB B. Switch port Fa0/24 digunakan untuk menghubungkan ke router dengan port Gig0/0.


3.   Setelah itu masuk ke pengaturan Switch, lalu buka Tab CLI. Disini kita akan menambahkan jaringan vlan. Dimulai dengan mengetik #enable, lalu ketik #vlan database untuk masuk ke menu database vlan. Setelah itu tambahkan VLAN dengan mengetik #vlan [vlan id] name [nama vlan]. Disini saya menambahkan 2 buah VLAN dengan id 100 dan 200. Lalu ketikkan #exit.


4.   Untuk mengecek apakah VLAN sudah berhasil ditambahkan, ketik #sh vlan. Dapat dilihat bahwa VLAN 100 (LabA) dan 200(LabB) sudah berhasil ditambahkan.


5.   Selanjutnya kita akan membuat kedua VLAN tersebut untuk masuk ke mode access. Pertama, ketikkan #configure terminal > #interface range fa0/1-6 untuk konfigurasi interface dari LabA yang terhubung melalui port Fa0/1-6. Lalu ketik #switchport access vlan 100 > #exit. Lakukan juga untuk port Fa0/7-12 yang terhubung ke VLAN 200 dengan cara yang sama.


6.   Untuk mengecek apakah kedua vlan tersebut sudah terpasang dengan port yang sesuai, ketikkan #sh vlan lalu akan muncul listnya seperti gambar dibawah ini.


7.   Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi IP address untuk server yang ada di setiap VLAN. Masuk ke server yang diinginkan, klik tab Desktop > IP Configuration. Untuk detailnya bisa dilihat pada gambar dibawah.


8.   Setelah IP address untuk setiap server sudah diatur, lalu nyalakan dan konfigurasi service DHCP nya, dengan cara masuk ke tab Services > DHCP. Klik button “On” untuk menyalakan service DHCP, lalu isikan bagian yang diperlukan seperti gambar di bawah. Untuk max user saya isikan 5 karena hanya ada 5 client dalam satu VLAN.


9.   Setelah itu kita atur IP pada setiap PC yang ada di kedua VLAN, dengan cara klik tab Desktop > IP Configuration, lalu pilih button DHCP, maka IP address, subnet, dan gateway dari PC akan terisi otomatis karena kita sudah mengatur DHCP service pada server. Lakukan hal ini ke semua PC yang ada di kedua VLAN.


10.          Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi pada router. Klik pada router lalu masuk ke tab CLI, ketikkan >enable lalu masuk ke konfigurasi terminal dengan mengetik #configure terminal. Disini kita akan melakukan enkapsulasi antara VLAN dengan router, pertama ketikkan #interface gig0/0.100 > encapsulation dot1q 100 > # ip address 100.10.10.14 255.255.255.240 > #exit untuk enkapsulasi VLAN 100 dengan router. Lakukan juga hal yang sama untuk VLAN 200, ip address dan subnet masknya disesuaikan dengan gateway pada server di VLAN 200 seperti gambar dibawah. Jangan lupa untuk mengaktifkan port Gig0/0 dengan cara ketik #interface gig0/0 > #no shutdown.


11.          Setelah itu kita masuk ke Switch kembali, disini kita akan mengubah mode port Fa0/24 yang terhubung dengan router ke dalam mode trunk. Caranya yaitu masuk ke mode CLI lalu ketikkan >enable lalu #configure terminal > #interface fa0/24 > #switchport mode trunk > #exit.


12.          Kemudian kita akan melakukan tes ping untuk mengetahui apakah semua device yang ada di kedua VLAN sudah terhubung. Disini saya akan menggunakan PC3 yang ada di VLAN 100 untuk melakukan ping ke PC9 di VLAN 200. Caranya yaitu dengan klik PC3, masuk ke tab Desktop > Command Prompt, lalu ketik ping 200.20.20.5 (IP PC9). Jika blok tulisan dibawahnya muncul Reply berarti kedua device sudah terhubung. Lakukan juga pada device lainnya untuk memastikan apakah semua device di kedua VLAN tersebut sudah terhubung.


13.          Selanjutnya kita akan memberikan layanan Web Server pada kedua VLAN. Caranya yaitu masuk ke Server, lalu ke tab Services > HTTP. Pastikan service HTTP dan HTTPS dalam keadaan On. Setelah itu tambahkan foto untuk ditampilkan pada halaman web dengan cara klik Import, lalu cari gambar yang diinginkan.


14.          Buat juga sebuah file html untuk membuat page yang memuat biodata diri dan foto. Caranya dengan klik new file, lalu isikan dengan coding dengan bahasa HTML seperti gambar di bawah ini. Lakukan juga hal yang sama untuk server satunya.


15.          Setelah selesai mengatur tampilan untuk web servernya, kita akan mencoba mengaksesnya dari device client. Pilih device client yang mana saja, lalu masuk ke tab Desktop > Web Browser. Pada bagian URL, masukkan ip address dari server yang sudah kita atur untuk memberikan layanan web server (disini saya menggunakan Server1), lalu klik Go, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.


16.          Selanjutnya untuk mengakses halaman yang sudah kita buat, klik tulisan biru “Biodata” di bagian Quick Links, maka akan muncul tampilan seperti di bawah. Lakukan juga hal ini menggunakan client device lainnya untuk memastikan apakah layanan web server sudah berjalan dengan baik.


 Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

1.     Masalah yang sering terjadi yaitu pada saat melakukan ping dari device di VLAN 100 ke VLAN 200, terkadang masih muncul tulisan Request timed out. Untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan pengecekan ulang pada seluruh device yang ada di bagian IP addressnya, apakah sudah tepat. Cek juga bagian gateway apakah sudah disesuaikan dengan routernya. Jika sudah coba lakukan juga Fast Forward Time karena router membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan masing-masing jaringan yang ada.

2.     Masalah pada mode CLI baik di switch maupun router, terkadang perintah yang dimasukkan tidak sesuai dan program tidak berlanjut. Solusinya yaitu cek pelafalan pada setiap perintah apakah sudah benar, dan pastikan perintah yang diberikan sesuai dengan wadah konfigurasinya.

3.     Masalah saat menampilkan teks dan gambar melalui layanan web server, terkadang teks yang ditampilkan tidak beraturan dan gambar tidak muncul. Solusinya adalah dengan mengecek kode pada file .html yang bersangkutan apakah sudah sesuai dengan aturannya, dan pastikan penamaan pada gambar tidak menggunakan spasi karena hal itu menyebabkan gambar tidak muncul di halaman web browser.

 Kesimpulan Percobaan :

VLAN adalah sebuah protokol yang memungkinkan pembuatan beberapa jaringan dalam satu segmen jaringan yang sama. Web Server merupakan sebuah layanan berupa data yang berfungsi untuk menerima permintaan dari client yang berupa HTTP dan HTTPS.

 

Komentar