Praktikum 4 : Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer

 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

 

Nama

:  Muhammad Adika Riswanda

NIM 

:  2011016210025

 

Judul Praktikum : Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer

   Hasil & Pembahasan Praktikum :

  Pada praktikum kali ini, praktikan diajarkan bagaimana cara untuk melakukan perhitungan subnet mask, dan membuat simulasi jaringan wireless dengan konfigurasi pada AccessPoint.

Prosedur Praktikum :

1.   Pada halaman Cisco Packet Tracer, buatlah desain yang memuat dua buah jaringan. Satu jaringan memiliki 1 switch, 1 server, 1 access point, dan 3 buah komputer/laptop. Letakkan 1 buah Router diantara dua jaringan tersebut. Lalu hubungkan router ke dua buah switch, serta hubungkan juga switch dengan server dan access point menggunakan kabel tipe straight.


2.   Setelah itu atur IP address pada Server1, disini saya menggunakan IP address 10.10.10.1 dengan subnet mask yang berbasis /29 yaitu 255.255.255.248, dan gateway 10.10.10.6. Subnet mask /29 dapat mencakup maksimal 6 host.


3.   Selanjutnya kita akan mengatur service DHCP di Server1, yaitu dengan masuk ke tab Service, lalu pilih DHCP. Pertama nyalakan Service nya dengan mengklik button “On”, lalu atur gateway sama seperti sebelumnya yaitu 10.10.10.6. Untuk start IP address menggunakan 10.10.10.2 dengan subnet 255.255.255.248 yang berbasis /29. Lalu max user kita set menjadi 3 saja karena device client hanya ada tiga. Jika semua sudah diatur, klik save.


4.   Setelah itu kita atur juga IP address untuk Server2, dengan IP 200.20.20.1 dan menggunakan subnet mask berbasis /29 juga yaitu 255.255.255.248 dan gateway 200.20.20.6.


5.   Selanjutnya kita akan mengatur service DHCP di Server2, caranya sama dengan mengatur DHCP di Server1 yaitu dengan masuk ke tab Service, lalu pilih DHCP. Pertama nyalakan Service nya dengan mengklik button “On”, lalu atur gatewaynya yaitu 200.20.20.6. Untuk start IP address menggunakan 200.20.20.2 dengan subnet 255.255.255.248 yang berbasis /29. Lalu max user kita set menjadi 3 saja karena device client hanya ada tiga. Jika semua sudah diatur, klik save.


6.   Setelah itu lakukan konfigurasi pada AccessPoint. Dimulai dari AccessPoint 1, pilih tab Config > Port 1. Isikan SSID sesuai kehendak kita. Untuk bagian autenthication saya disable agar lebih mudah untuk koneksinya. Jika ingin menggunakan password, klik saja button WPA2-PSK, lalu pada bagian PSK Pass Phrase isikan dengan password yang diinginkan. Lakukan hal yang sama pada AccessPoint 2.

7.   Setelah itu kita akan mengganti port LAN yang ada di device client menjadi port WLAN. Caranya yaitu klik pada device yang ingin diganti portnya, lalu masuk ke tab Physical. Untuk device komputer, matikan dahulu PC nya lalu drag & drop port yang lama ke bagian kiri, lalu masukkan port baru dari bagian modules di sebelah kiri yaitu WMP300N. Untuk device laptop port WLAN nya adalah WPC300N. Lalu nyalakan kembali devicenya. Lakukan hal ini ke semua device yang ada di kedua jaringan.


8.   Jika sudah selesai memasang port WLAN, masuk ke tab Desktop > PC Wireless > Connect.


9.   Setelah masuk ke tab Connect, klik Refresh. Lalu klik pada AccessPoint yang sesuai dengan jaringan dari device, lalu klik Connect. Jika sudah terhubung maka akan muncul tulisan “Adapter is Active” di sebelah kanan. Lakukan hal ini untuk semua device yang ada di kedua jaringan.


10.          Jika semua client device sudah terhubung dengan AccessPoint, cek IP Configuration setiap device, dapat dilihat bahwa semua device sudah otomatis menjalankan servis DHCP untuk mengisi IP addressnya.


11.          Jika semua device pada setiap jaringan sudah dipastikan memiliki IP address dari DHCP. Lalu kita akan menghubungkan kedua jaringan ini dengan cara mengatur router. Caranya yaitu klik Router lalu masuk ke Tab CLI, lalu ikuti perintah seperti gambar dibawah untuk mengatur routernya. Untuk bagian interface sesuaikan dengan port yang digunakan di router yang terhubung dengan jaringan masing-masing, dan bagian IP address nya masukkan IP gateway dan subnet mask yang sama dengan servernya.


12.          Terakhir, setelah router sudah diatur kita akan melakukan tes ping untuk mengetahui apakah kedua jaringan tersebut sudah terhubung. Disini saya akan menggunakan PC0 yang ada di jaringan 1 untuk melakukan ping ke PC2 di jaringan 2. Caranya yaitu dengan klik PC0, masuk ke tab Desktop > Command Prompt, lalu ketik ping 200.20.20.2 (IP PC2). Jika blok tulisan dibawahnya muncul Reply berarti kedua device sudah terhubung. Lakukan juga pada device lainnya untuk memastikan apakah semua client device di kedua jaringan tersebut sudah saling terhubung.


 Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

1.     Masalah yang sering terjadi yaitu pada saat melakukan ping dari device di jaringan 1 ke jaringan 2, terkadang masih muncul tulisan Request timed out. Untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan pengecekan ulang pada seluruh device yang ada di bagian IP addressnya, apakah sudah tepat. Cek juga bagian gateway apakah sudah disesuaikan dengan routernya. Jika sudah coba lakukan juga Fast Forward Time karena router membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan masing-masing jaringan yang ada.

 Kesimpulan Percobaan :

Dengan menggunakan AccessPoint untuk membuat jaringan wireless, kita dapat mempercepat pengerjaan untuk menghubungkan device client ke jaringan, karena tidak perlu lagi untuk mengatur kabel pada setiap device client. Dengan menggunakan subnet mask yang tepat, maka penggunaan IP Address akan semakin maksimal dan servis DHCP juga menjadi lebih efisien.

 

Komentar